JENEPONTO, SULSEL - Sarana monumental yang berbentuk Tribune tertutup ini, kini kondisinya tampak tidak terurus. Padahal, Stadion Mini Turatea ini merupakan satu-satunya lapangan serba guna kebanggaan masyarakat Jeneponto.
Dari pantauan Indonesiasatu.co.id, Kamis (8/6/2023) terlihat jelas lantai pertama tribun ini banyak sampah yang berserakan. Lantaran, tidak adanya tong pembuangan sehingga sampahnya dibakar di lantai itu juga yang belum di tegel.
Di lantai dua pun terlihat sama, tegelnya kotor dan sudah berjamur. Bahkan, ditumbuhi rumput yang menghiasi tribun tersebut. Dinding temboknya yang sudah kusam kini tidak di cat.
Selain itu, tribun terbuka tempat penonton duduk dipenuhi semak belukar dan pintu tengah masuk di lapangan sudah berkarat kecoklatan.
Diketahui, sarana monumental ini dibangun karena dorongan semangat 45 yang dipersembahkan kepada generasi bangsa secara berkesinambungan atas prakarsa/inisiatif Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jeneponto. Ditopang oleh massa rakyat se-Kabupaten Jeneponto.
Sarana monumental yang berbentuk Tribune tertutup ini, diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan (Sulael) Drs.H. Palangkey Dg. Lagu, kala itu bertepatan pembukaan MTQ ke-14.
Penulis: Syamsir