JENEPONTO - Usai menyasar beberapa Desa di Kecamatan Tamalatea, yakni. Desa Turatea Timur dan Desa Bontosunggu. Kepala Puskesmas (Kapus) Embo, Murniaty didampingi dr. Kisri dan beberapa Nakes lainnya mendatangi langsung sejumlah bocah penderita Gizi Buruk dan Lumpuh Otak atau disebut "Cerebral Palsy".
Sebanyak 5 orang penderita penyakit tersebut terdapat di Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Mantan Kepala Puskesmas Bulusibatang ini, tak menyangka akan banyaknya penderita Gizi Buruk dan penderita Lumpuh Otak khususnya di wilayah Kecamatan Tamalatea.
"Ini baru satu Desa kita temukan penyakit seperti ini di Desa Bontosunggu, ya mudah-mudahan saja tidak adami lagi penderita penyakit yang sama di desa-desa lain di Tamaleta ini, " ungkap Murniaty yang belum lama menjabat Kapus Embo di Desa Turatea kepada media, Senin (19/9/2022).
Kapus Embo Murniaty bersama dr. Kisri pertama mendatangi rumah Sunarti di Dusun Kampoa, Desa Bontosunggu. Di mana anak kedua Sunarti bernama Ismail usia 10 tahun ini menderita penyakit Lumpuh Otak.
Ismail awalnya kejang-kejang diusia 3 bulan sehingga orang tua Ismail membawanya ke Rumah Sakit Pertiwi Makassar, kemudian di rujuk ke RS Wahidin.
"Na bilang dokter di RS Wahidin ada kelainan di otaknya. Lumpuh otak na bilang, " ucap sang Ibu.
Bocah berjenis kelamin laki-laki itu, sampai saat ini belum sembuh. Ismail hanya bisa terbaring menganga menatap langit-langit.
Selanjut, Murniaty bersama dr. Kisri, Nakes dan Tim SLRT Dinas Sosial Jeneponto mengunjungi rumah Ibu Lia di Dusun Bungung-bugung. Anaknya juga bernama Irsan usia 10 tahun menderita penyakit yang sama. Otak sebelah kiri tidak berfungsi dengan normal.
Padahal, Ibu Lia mengaku anaknya lahir secara normal. Namun menginjak usia kurang lebih satu tahun anaknya mulai kejang-kejang. Dan sampai sekarang belum sembuh, justru tambah para karena menderita gizi buruk.
"Sejak sakit makanannya tidak terjamin, kurang mengkonsumsi vitamin, " kata Lia Ibunya.
Lia juga mengaku bahwa sebelumnya tidak pernah tersentuh pemerintah apalagi mendapat bantuan sosial lainnya dari pemerintah. Maskipun ia sudah pernah didata.
"Pernah ji di foto-foto anakku dua kali dua tahun lalu tapi sampai sekarang tidak dikasih ji bantuan, " ujarnya.
Kemudian Kapus Embo bersama rombongan kembali berkunjung ke rumah Ibu Yerma di Kampung Kalumpang Barat. Di mana anaknya bernama Iqbal Ramadan usia 3 tahun ini mengalami kelainan pengecilan pada otak kiri.
Meskipun kondisi tubuh terlihat sehat dan lancar makan. Namun pergerakan Iqbal terbatas tidak seperti dengan anak seusianya.
Tak sampai di situ, Kapus Embo dan Rombongan kembali mendatangi rumah Saldi usia 10 tahun di Desa Bontosunggu yang menderita penyakit Gizi Buruk.
Menurut orang tuanya bahwa penyakit Saldi mulai parah diusia 3 tahun. Sejak itu Saldi tidak bisa lagi jalan, kakinya mulai mengecil disebelah kiri.
"Tidak bisa berdiri lama karena langsung ki jatuh tersungkur, " kata Ibunya.
Saldi yang kebetulan satu rumah dengan Irvan (24) yang merupakan om. Diketahui, Irvan ini pernah viral beberapa bulan lalu di media sosial karena mengindap penyakit Gizi Buruk yang tak kunjung sembuh sampai saat ini.
Namun meski demikian, Tim Nakes Dinas Kesehatan tak pernah luput dari pantauannya secara berkala ke rumah Irvan dan Saldi.
Menurut, dr. Kisri Puskesmas Embo bahwa penyebab lahirnya penyakit Lumpuh otak atau disebut Cerebral Palsy berawal masa hamil dari seorang Ibu.
Menurut dia, Ibunya kurang pengetahuan tentang manfaat daripada vitamin. Padahal, kata dr. Kisri vitamin itu sangat bermanfaat dan baik bagi Ibu hamil.
"Kan vitamin itu banyak, ada namanya vitamin calcium (kalak) sebenarnya vitamin itu bagus untuk masa perkembangan anak dan pertumbuhan tulang, " katanya.
Olehnya itu, dr. Kisri akan melakukan langkah awal penyuluhan tentang manfaat vitamin bagi Ibu hamil dalam waktu dekat ini.
"Jadi kita ini akan melakukan penyuluhan tetantang manfaat vitamin karena sangat berdampak, " jelas dr. Kisri.
Penulis: Syamsir.